Bayangan serupa kenangan


Sedalam ingatan tertanam
dirangkainya kembali lembaran-lembaran bayangan serupa kenangan
yang direkatkannya pada seutas benang
dan diregangnya satu persatu…
tak lelah dan tak pudur harapannya seumpama mencoba menyelesaikan
untaian benang yang kusut masai
Hanya desiran daun aur yang bersentuhan ditiup angin
yang mengingatkannya pada dendang pelerai nasib
yang tak tertanggungkan lagi oleh badan

oh, ini jua yang mengingatkannya pada asa yang tertanam
yang tak lagi tumbuh seumpama bulir padi hampa

Semak ilalang, paku resam dan tebalnya rumput
yang dingin disiram hujan malam tadi
menjadi tempat mengadu bujang bulu remang
ketika segala perasaian tak terpikulkan lagi
dan tak terjinjing lagi
kenangan yang membawa badannya sansai

Tak mudah bagi bujang bulu remang
ingatan yang tlah tertancap dalam
cerita rindu yang disematkan pada bunga sekuntum
yang tak pernah usai
bagai ombak yang tak pernah mengeluh mengejar daratan pantai
Sepanjang masa …
Sejauh itu pula harapan itu tetap digenggamnya kuat!

Rasa yang tak pernah pudur yang dibawa kemanapun ia pergi
“Sedalam ingatan tertanam, sepanjang jalan terbentang”.


-pada suatu saat, disuatu tempat-


------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan Komunikasi dan Informasi Bagi Masyarakat Perdesaan

Tersungkur di belantara rimba

Sensasi Dadiah, Prebiotik dari Ranah Minang